Bank Mandiri Targetkan Kenaikan Transaksi Nontunai 25% di 2015
Irene Harty
15/4/2015 00:00
(MI/Rommy Pujianto)
Manajemen PT Bank Mandiri (persero) Tbk terus mendorong pertumbuhan pendapatan berbasis nonbunga. Tahun ini, bank berkode emiten BMRI menargetkan kenaikan transaksi kartu kredit dan kartu debit masing-masing 20%-25%.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi, dalam acara penandatanganan program join marketing fiesta poin dan power points di Sushi Tei Lotte Avenue Shopping, Jakarta, Rabu (15/4).
Hingga Desember 2014 total transaksi menggunakan kartu debit Bank Mandiri mencapai 61,9 juta transaksi. Nilainya mencapai Rp27 triliun atau naik 26% ketimbang Desember 2013.
Untuk kartu kredit, Bank Mandiri mencapai transaksi hingga 32 juta transaksi dengan sales volume Rp27 triliun. Nilai itu sama dengan kenaikan sales volume 29%.
"Debit akan mencapai antara Rp55 triliun sampai Rp58 triliun di 2015," tambah Hery. Transaksi kredit pun diperkirakan sekitar Rp31 triliun sampai Rp32 triliun tahun ini.
Dari nasabah sejumlah 15 juta, Bank Mandiri baru memiliki pemegang kartu debit sebesar 13 juta. Pemegang kartu kredit pun baru tercatat sekitar 3 juta dari jumlah nasabah yang ada.
Kedepannya Bank Mandiri akan terus meningkatkan transaksi dari pemegang kartu kredit maupun debit. Bank Mandiri akan bekerja sama dengan berbagai merchant pilihan untuk mendorong transaksi.
"Merchant yang menggunakan EDC sekitar 280 ribu. Itu akan kita targetkan di atas 300 ribu sepanjang tahun ini," jelas Hery. Jadi akan ada 50 ribu sampai 75 ribu EDC baru.
Peningkatan transaksi sendiri akan didorong dari program fiestapoin dan power points. Hingga 2014 pengguna aktif fiestapoin dan power points sudah sampai 800 ribu dari sebelumnya 2013.
"Tapi kita rencananya 1 Juni enggak ada dua lagi, cuma ada satu fiestapoin," kata Hery. Tujuannya agar nasabah Bank Mandiri lebih banyak menggunakan kartunya baik debit maupun kredit.
Sejauh ini kontribusi transaksi kartu ke fee based income terus meningkat seiring dengan pengguna kartu yang naik. Hery memperkirakan dari transaksi dengan EDC per bulan bisa mencapai Rp100 miliar atau Rp1,2 triliun per tahun.
Pendapatan terbanyak diakui Hery dari biaya admin deposit. Lalu biaya dari merchant dan kredit juga memberi kontribusi ke fee based income. (Ire/E-5)