Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

Kekerasan kembali Telan Korban

(AFP/Aya/I-3)
15/10/2015 00:00
Kekerasan kembali Telan Korban
(AFP)
JERUSALEM dilanda aksi kekerasan berdarah secara beruntun. Pada Selasa (13/10), tiga warga Israel tewas ditembak saat seorang warga Palestina melakukan penyerangan di sebuah bus. Pada saat yang hampir bersamaan, seorang warga Palestina lainnya menabrakkan mobilnya ke sebuah halte bus di Jerusalem Timur. Aksi penyerangan dalam bus merupakan insiden pertama di Jerusalem dalam dua pekan terakhir. Penyerangan warga Palestina dan kekhawatiran kebangkitan gerakan intifada ketiga dipicu tindakan aparat Israel yang melarang warga muslim Palestina memasuki kompleks Masjid Al Aqsa dengan kekerasan.
 
Polisi Israel membenarkan insiden penembakan melibatkan seorang warga Palestina dengan senjata api. Aksi balas dendam juga dilakukan warga Palestina lainnya dengan menggunakan pisau terhadap 15 orang Israel. Sejumlah pelaku penyerangan tewas ditembak aparat Israel. "Saya sedang berada di rumah dan mendengar 20 sampai 30 kali suara tembakan antara polisi dan teroris," tutur seorang warga Israel. Dalam menanggapi meningkatnya kekerasan, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pihaknya pasti akan mengambil tindakan tegas guna mengakhiri kekerasan warga Palestina.

Di hadapan parlemen, Netanyahu juga memperingatkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk bertanggung jawab jika keadaan semakin memburuk. Untuk menangani ini, kemarin pagi, kabinet keamanan Israel merumuskan beberapa langkah, termasuk memberikan wewenang kepada polisi untuk menutup atau memberlakukan jam malam di beberapa wilayah di Jerusalem. Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry meminta semua pihak bertikai untuk tenang dalam menghadapi persoalan.

Ia menyarankan pemimpin Israel dan Palestina agar berkomunikasi untuk mengatasi ketegangan. "Saya terus meminta semua pihak untuk mengambil langkah tegas guna memulihkan kondisi dan saya akan terus berkomunikasi dengan para pemimpin di kawasan selama beberapa hari ke depan," ujar Kerry. Di sisi lain, seorang juru bicara Hamas, organisasi yang menguasai Jalur Gaza, menyerukan perlawanan terhadap Israel dan meminta gerakan intifada kembali dikobarkan.

Bersamaan upacara pemakaman warga Palestina yang tewas ditembak aparat Israel, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) Saeb Erakat mengatakan sebuah petisi kejahatan perang yang dilakukan militer Israel akan segera dikirimkan ke Mahkamah Internasional. Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mendesak Israel melakukan penilaian apakah aparat keamanan Israel telah melakukan tindakan di luar batas dalam mengatasi bentrok dengan warga Palestina.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya